Juru rawat dari Rumah Sakit Biasa Pusat Nasional dokter Cipto Mangunkusumo Jakarta, Ita Octavia Astuti, menganjurkan pengidap diabet buat mencermati situasi kaki sepanjang menunaikan ibadah haji.
” Situasi kaki tercantum satu perihal yang wajib dicermati penyandang diabet dikala menempuh ekspedisi ibadah haji. Sebab, selaku juru rawat, tidak tidak sering kita temui penderita diabet ini sepulang ibadah kakinya melepuh, cedera, serta serupanya. Sementara itu ini dapat dilindungi,” tutur Ita, diambil Selasa( 14 atau 5).
Ia menganjurkan penderita diabet mencermati situasi kaki dalam ekspedisi mengarah ke Arab Saudi, sepanjang beribadah di Kota Makkah serta Madinah, sampai dalam ekspedisi kembali balik ke Tanah Air.
Dikala terletak di pesawat dalam ekspedisi mengarah ke ataupun balik dari Tanah Bersih, Ita berkata, penderita diabet hendaknya melaksanakan peregangan otot sangat tidak 2 jam sekali supaya penyebaran darah senantiasa mudah.
” Jika dapat tiap 2 jam streching. Sebab, bersandar dalam durasi yang lama, kaki bergantung serta statis di pesawat. Ini dapat dilengkapi pula dengan gimnastik kaki yang dapat dicari di internet betul. Itu dapat dicoba di pesawat supaya penyebaran darahnya senantiasa mudah,” tuturnya.
Sepanjang terletak di dalam pesawat dalam ekspedisi mengarah ke ataupun balik dari Arab Saudi, badan jamaah yang sakit diabet pula dianjurkan sesekali melepas dasar kaki supaya kaki tidak sangat lembab.
Di sisi itu, badan jamaah haji yang sakit diabet dimohon mempersiapkan serta memakai dasar kaki yang nyaman serta aman dikala wajib berjalan dari satu tempat ke tempat lain.
” Jika dapat dasar kakinya mempunyai ikatan, sebab kerap pengidap diabet enggak siuman sandalnya lenyap dikala berjalan melakukan
ibadah,” tutur Ita.
Juru rawat dari Rumah
Kala wajib berjalan kaki lumayan lama, pengidap diabet dimohon sering- sering memeriksa situasi kaki.
” Lihat sela- sela jemari kaki terdapat barang asing tidak, lihat pula di telapak kaki terdapat luka ataupun tidak,” tutur Ita.
” Lihat pula antara kaki kanan serta kiri serupa ataupun tidak wujudnya. Jika terdapat bengkak, kemerahan, kemudian hangat, itu telah jadi ciri buat diwaspadai,” tambahnya.
Ia pula menganjurkan badan jamaah haji yang sakit diabet mempersiapkan pelembab buat melindungi kulit senantiasa lembab serta menghindari kulit pecah dikala beraktifitas di tengah cuaca panas.
Bagi Informasi Penajaan Kesehatan Haji 2023 dari Departemen Kesehatan, diabet mellitus ialah salah satu penyakit yang dialami oleh banyak badan jamaah haji Indonesia.
Dalam penerapan ibadah haji 2023, sebesar 183 badan jamaah yang mengidap diabet mellitus wajib menempuh pemeliharaan di Klinik Kesehatan Haji Indonesia( KKHI).
Pengidap diabet di antara lain dapat hadapi permasalahan kesehatan jika tidak mencermati situasi yang dapat menimbulkan komplikasi pada kaki dikala menunaikan ibadah haji.
Viral di indonesia mobil terbaru dari china => https://icuestorsc.click/