Pesawat Amfibi Grumman G 21 Goose, Si Angsa yang Terlupakan
Selaku salah satu negeri dengan besar area perairan yang lumayan besar di bumi, Indonesia seyogyanya mempunyai pesawat dengan keahlian bebas alas di air ataupun yang diketahui dengan julukan pesawat amfibi( hydroplane).
Memanglah sudah lama Indonesia tidak melaksanakan balik pesawat dengan tipe ini bagus buat kebutuhan tentara ataupun awam, Tetapi, bagi berita terakhir yang keluar di tahun 2019, Indonesia sudah melaksanakan pembelian pesawat amfibi terkini dari dari Kanada. Pesawat yang diartikan merupakan CL- 415 serta CL- 515 yang hendak dikirimkan pada tahun 2024 esok.
Dalam sejarahnya, Tentara Nasional Indonesia(TNI) memanglah sempat melaksanakan sebagian pesawat amfibi semacam semacam PBY- 5 Catalina serta Grumman UF- 2 Albatross. Hendak namun, nyatanya terdapat satu pesawat lain yang agak- agak terabaikan dari asal usul pengoperasiannya di Indonesia. Pesawat itu sedang satu keluarga dari pabrikan Grumman, ialah Grumman G- 21 Goose. Semacam apakah rekam jejak pesawat itu? ikuti keterangan ringkasnya selanjutnya ini.
1. Pesawat Bawa Amfibi Masa Tahun 1930- 1940anSejarah pengembangan pesawat ini mulai dicoba pada tahun 1936 serta purwarupanya melambung pada tahun 1937. Pesawat yang dibesarkan oleh pabrikan Grumman ini memanglah difungsikan buat kebutuhan awam serta tentara.
Sepanjang era perang bumi ke- 2, pesawat ini dipergunakan oleh U. S Army selaku pesawat bawa amfibi, pesaawat intai, pesawat dorongan kedokteran sampai pesawat serbu di area perairan. Detasemen yang lumayan sama dengan pesawat yang mempunyai tubuh yang lumayan tambun itu merupakan United States Coast Guard( USCG). Pesawat ini tidak hanya dipakai oleh tentara Amerika Sindikat pula dipergunakan oleh sebagian lain semacam Kanada, Swedia, Inggris serta Indonesia. Apalagi Kanada pula diizinkan buat memproduksi sebagian versi dari pesawat yang dinamai“ Goose” ini di dalam negerinya dikala itu. Dikutip dari wikipedia. com, terdaftar pesawat Grumman G- 21 sudah dibuat dengan jumlah yang tidak sangat banyak, ialah dekat 345 bagian.
Pesawat Amfibi Grumman G
2. Dioperasikan oleh Tentara Nasional Indonesia(TNI) Semenjak Dasawarsa 50- anEksistensi Grumman G- 21 dalah rekam jejak pengoperasian Tentara Nasional Indonesia(TNI) memanglah tidak sangat nampak dibanding 2 kawan setipenya, ialah PBY- 5 Catalina serta Grumman UF- 2 Albatross. Dikutip dari web indomiliter. com, pesawat ini diperoleh oleh Tentara Nasional Indonesia(TNI) pada tahun 1957 yang ialah sisa gunakan suatu industri minyak asal Inggris. Dikala itu Skuadron 5 Intai Bahari memperoleh sebesar 2 bagian pesawat itu.
Pesawat ini tidak hanya melayani kebutuhan tentara sepanjang dipakai di Indonesia, dikenal pula pula sebagian kali dipakai buat kebutuhan awam. Salah satu pesawat ini sempat disewa oleh kongsi Merpati Nusantara Airlines pada tahun 1975 serta mempunyai kewajiban melayani penerbangan di area Sulawesi. Perihal itu dicoba sebab kongsi itu lebih dahulu sudah berkolaborasi dengan industri minyak Keseluruhan Oil buat mengakomodasi aktivitas penerbangan itu. Saat ini, semua bagian pesawat Grumman G- 21 sudah dipensiunkan, salah satu pesawat itu saat ini jadi koleksi di Museum Armeta Angkasa Area Kalijati di Subang.
3. Detail Grumman G- 21“ Goose” Pesawat yang mempunyai dimensi lebih kecil dari PBY- 5 Catalina serta Grumman UF- 2 itu mempunyai energi bawa penumpang sampai 7 orang. Pesawat yang diawaki oleh 1- 3 orang itu ditenagai oleh sejodoh mesin Pratt& Whitney R- 985- AN- 6 Wasp Baru 9- cylinder air- cooled radial piston.
Mesin itu sanggup melajukan pesawat ini dengan kecekatan maksimum sampai lebih dari 300 kilometer atau jam serta mempunyai energi jelajag dekat 1. 000 kilometer. Buat mensupport guna serbu bahari, pesawat ini sanggup bawa bagasi 2 bom dengan tiap- tiap berat 150 kilogram ataupun bawa peledak daya( depth charges) dengan berat keseluruhan dekat 300 kilogram.
Nah, seperti itu sedikit cerita hal salah satu pesawat amfibi Grumman G- 21 yang sempat dioperasikan oleh pihak Tentara Nasional Indonesia(TNI). Walaupun namanya tidak setenar kedua rekannya yang pula jadi salah satu alutsista Tentara Nasional Indonesia(TNI), hendak namun kedudukannya pula tidak takluk berarti dalam membuka rute penerbangan arah perairan di Indonesia ketika pengoperasiannya.
Informasi berita terbaru klik di sini => Suara4d